Saturday, May 06, 2006

Perlunya "Geographical source based energy policy"

Indonesia merupakan negara kepulauan terdiri atas ribuan pulau serta sangat beragam kandungan sumberdaya alamnya. Demikian juga kandungan sumberdaya energi alamiah masing-masing daerah ini sangat beragam. Alam memiliki cara tersendiri untuk menyebarkan kemakmuran dengan menebar berbagai macam sumberdaya untuk daerah-daerah tertentu. Sayangnya manusia sering malas untuk menyelami bagaimana alam ini sudah membuat distribusi dengan lebih sempurna.

Berita dibawah ini perlu dicermati :

Kamis 4 Mei 2006 21:48:46 WIB
PLN Teruskan 10 Proyek PLTU
MinergyNews.Com, Jakarta
------ quote ---
Adapun PLTU proyek PLN yaitu, PLTU Jabar Selatan (2x300 MW), PLTU Jabar Utara (2x 300 MW), PLTU Jatim Selatan (2x 300 MW), PLTU Labuan (300 MW), PLTU Marunda (600 MW), PLTU Rembang (2 x 300 MW) PLTU Suralaya (2x 600 MW), PLTU Teluk Naga (2 x 300 MW), PLTU Awar-awar (600 MW) dan PLTU Paiton Baru (2x 600 MW).

Berita diatas seolah sebuah berita penambahan daya PLN utk kebutuhan di Jawa, namun sayangnya pembangkit-pembangkit yg dibangun ini harus mendatangkan sumber bahan bakarnya dari daerah lain. Batubara sebagai sumber bahan bakar PLTU ini harus didatangkan dari Kalimantan. Tentusaja dengan adanya proses pengangkutan serta pemindahan bahan bakar ini akan menyebabkan menurunnya efisiensi pemanfaatan energi.

Dengan melihat hukum fisika saja sudah terlihat bahwa pengangkutan akan membutuhkan energi, dan saya pastikan pengangkutannya menggunakan BBM. Rasanya kebijakan menyeluruh soal energi sangat memerlukan perlunya "Geographical source based energy policy". Kebijakan pemanfaatan energi disesuaikan dengan ketersediaannya secara geografis.

Peta-peta energi yang telah saya tampilkan disini sebelumnya sangat jelas menunjukkan adanya distribusi sumber-sumber alam energi.

- Sumatra Utara terdapat sumberdaya alam gas bumi dan geothermal.
- Sumatra tengah merupakan sumber penghasil minyakbumi. Tentunya pembakaran minyak mentah-pun akan cukup untuk membangkitkan energi listrik di daerah ini.
- Sumatra Selatan juga merupakan lumbung minyak serta gasbumi.
- Pulau Jawa merupakan tempat berkumpulnya energi Geothermal dan juga gas alam di Jawa Barat dan Jawa Timur.
- Pulau Bali, Pulau Lombok dan Pulau Nusa Tenggara merupakan tempat berkumpulnya sumber daya energi geothermal.
- Kalimantan merupakan tempat deposit batubara.
dst

Dengan demikian pembangunan PLTU - pembangkit listrik tenaga uap di Jawa merupakan tindakan yang sangat tidak tepat. Pembangunan PLTU ini akan justru mengurangi pemanfaatan potensi Geothermal di Jawa nantinya. Nilai keekonomiannya akan menjadi bias dan nantinya hanya akan menyatakan "terlanjur" yg hanya akan disesali dikemudian hari.

Dengan demikian sangatlah perlu adanya "Geographical source based energy policy" di Indonesia yg memiliki kondisi geologi-geografi yang sangat beragam.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home