Thursday, June 01, 2006

Gempa susulan selalu lebih kecil dari gempa utama

Lima hari terakhir di daerah Jogja telah direkam terjadi beberapa gempa susulan . Bahkan BMG dapat mencatat sebanyak lebih dari 300 kali. Namun harus diingat bahwa gempa ini berkekuatan sangat kecil bahkan tidak dirasakan walaupun anda sedang duduk santai dan tenang, mungkin rekan-rekan yg sedang berada di dekat Patahan Opak akan sedikit lebih merasakan goyangan tetapi saya yakin tidak membahayakan. Hanya perlu diwaspadai kondisi bangunan rapuh sekitar anda.

Dugaan bahwa susulan ini masih akan berlanjut hingga 2-3 minggu mendatang kemungkinan masih valid. Namun berdasarkan catatan selama ini, gempa susulan tidak pernah melebihi kekuatan gempa utamanya. Tahap saat ini merupakan tahap penyesuaian duabuah bagian dari patahan Opak yaitu bagian tomur perbukitan (pegunungan selatan) dengan dataran Yogyakarta, gempa susulan ini akan terjadi dengan intensitas yg menurun hingga kesetimbangan baru tercapai.

Gempa susulan pada jam .... dengan kekuatan 7 SR --> HOAX alias BOHONG !

Barangkali teman-teman banyak yg mendapatkan imil atau sms berantai yg isinya tentang kewaspadaan akan adanya ancaman gempa serta tsunami pada waktu dekat ini.

Apakah itu benar atau HOAX (bohongan) ?

Saya perlu menjelaskan sekali lagi bahwa, sampai saat ini perkiraan terjadinya gempa BELUM dapat diramalkan baik waktu maupun tempatnya, secara saintifik. Gempa serta tsunami yg ditimbulkannya, sampai saat ini masih hanya dapat diketahui bagaimana mekanisme terjadinya, dimana tempat-tempat yg secara geologi paling mungkin mengalaminya, serta perkiraan zona-zona bahaya gempa (dan tsunami).

Dengan demikian setiap anda menjumpai email-email tentang perkiraan bahaya gempa yg dapat memberikan keakurasian waktu serta tempatnya, anda harus mulai curiga kebenaran informasi tersebut. Bahkan ekstrimnya informasi perkiraan bahaya gempa akan terjadi disuatu
tempat itu "pasti salah", atau bahkan sering "menyesatkan", sehingga anda tidak perlu mempercayainya atau meneruskannya atau menyebarkan.

Informasi tetang dimana lokasi patahan-patahan penyebab gempa itu berada banyak dijumpai dibeberapa website, juga di buku2 pelajaran geografi. Yang terkenal dengan "Ring of Fire" termasuk Sistem Patahan Sumatra juga patahan di Selatan Jawa. Selain itu juga ada patahan2 besar penyebab gempa misalnya patahan Palu-Koro di Sulawesi, Patahan Sorong di Papua (Irian) yang juga barusaja aktif beberapa hari lalu.

Pengetahuan tentang patahan2 ini memang tidak mustahil dipergunakan oleh orang-orang yg tidak bertanggungjawab untuk membuat keresahan.

Bagaimana dengan perkiraan gempa kemarin oleh Pak Danny (LIPI) yg ada di Kompas serta website IAGI setahun sebelumnya ? Juga pendapat Ibu Rita tahun 2005 tentang rentannya daerah Jogja dan sekitarnya terhadap bencana termasuk gempa ?

Pak Danny sudah mengkoreksinya ternyata gempa 26 Desember 2004 itu bukanlah yg diperkirakannya setahun sebelumnya. Justru gempa dan tsunami itu dapat dipakai sebagai "wake up call" akan kemungkinan akan adanya kemungkinan gempa dan tsunami seandainya terjadi nanti. Namun, ... sekali lagi ... Perkiraan gempa bersiklus 250-300 tahunan maupun 50 tahunan inipun mempunyai rentang kesalahan masih sangat besar, bisa tahun depan, lima tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi .... bahkan mungkin besok pagi !, belum ada yg mampu meramalkannya dengan sempurna hingga hari ini.

Yang terpenting ... sekali lagi "kewaspadaan" anda. Seandainya ... ya, seandainya anda merasakan getaran atau bumi yg bergoyang.... sekarang ini anda tentunya (seharusnya) sudah tahu apa yang mesti dilakukan untuk menyelamatkan diri. Dan perlu diingat, jangan panik dan harus sadar dimana anda berada pada saat merasakan getaran itu. Sehingga anda dapat melakukan penyelamatan dengan tindakan yang tepat.

Pertanyaan2 anda tentang gempa serta bencana alam dapat anda sampaikan ke rovicky@gmail.com atau rovicky@iagi.or.id untuk menjadi perhatian IAGI dan HAGI. Bagi rekan-rekan di Jogja silahkan bertanya ke Jurusan Geologi di UPN, UGM serta STTNas, mereka akan dengan senang hati menjawab pertanyaan anda.

Salam,

Ir Rovicky Dwi Putrohari MSc
- Anggota IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia)
- Anggota HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home