Thursday, December 15, 2005

Dinner dengan Pak SBY (Bag1)

Acara dinner dengan Pak SBY aku ulas sementara sekilas dulu, berhubung aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan - Kuala Lumpur) sudah saya sampaikan ke pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan sangat-sangat serius. Surat yg sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul Hariprimadi sudah disampaikan ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY sendiri ketika "ngobrol" sambil makan malam.

Setelah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya memperkenalkan ttg keberadaan IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang. Beliau sangat mengerti bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum pulih sempurna walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik. Beliau akhirnya bertanya ke saya "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik bersedia membangun negeri sendiri kan ?". (duh njawab piye ya ) ... aku hanya menjawab "Kalau memang kondisinya sudah memungkinkan tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke Indonesia, Pak".

Beliau berjanji akan mengundang ulang ahli-ahli Indonesia. Hal ini juga ditegaskan lagi oleh Ibu Ani (Ibu Presiden) untuk mengundang ahli-ahli profesional Indonesia. Kebetulan dalam satu meja ada juga bekas pegawai IPTN yg saat ini bekerja di kedirgantaraan di Malaysia.

- PSC Term
Saya memberitahukan tentang bagaimana Petronas dahulu belajar dr Indonesia, dan mereka sedikit merubah PSC term, Dan hasilnya cukup bagus seperti yg diutarakan teman2 di IATMI yg bekerja di Petronas. Beliau menanggapi bahwa memang PSC term saat ini sedang mengalami ujian di beberapa negara. hal ini terjadi sehubungan dengan
perkembangan harga minyak, fiscal term dll. PSC term yg diadopsi juga oleh negara2 lain ini juga beliau rasakan utk dilihat lagi. Menurut Pak SBY, PSC term harus menguntungkan negara, itu harus. Namun juga harus mampu untuk bersaing mengundang investasi. Saya juga bercerita bagaimana Petronas merubah sistem relinguishment sehingga menjadi cycle (recycle) explorasinya lebih maju.

- Pertamina.
Saya bertanya, bagaimana dengan Pertamina pak, apakah masih belum bisa disejajarkan dengan Petronas. dahulu Petronas belajar ke kita kan ? Beliau menyatakan sudah memiliki sebuah policy tersendri untuk Pertamina. Policy beliau adalah dengan membuat play ground sesuai dengan kemampuan Pertamina dibanding dengan pesaing2nya. Beliau membuat sebuah strategy sehingga pertamina paling tidak didalam negeri mampu untuk bersaing dengan cara membuat regulasi (red perlindungan) sehingga kalau dipertandingkan dengan BP, Chevron, dll pertamina yg masih jauh dibawah ini tidak langsung mati. Beliau tahu bahwa Pertamina masih perlu proteksi, namun sulitnya jangan sampai keenakan. Proteksi ini harus bertahan dikurangi sampai pertamina mampu. Contoh tentang BBM yg diperbolehkan diusahakan oleh perusahan dr luar. Ini semestinya menjadi ajang Pertamina untuk belajar mandiri.... (tantangan nih buat Pertamina mas mBong !) Beliau juga tahu dan mengerti bahwa telah terjadi salah urus di Pertamina dimasa lampau. Termasuk beban-beban yg ditanggung Pertamina.
Termasuk beban utk pemerintah, partai2, serta pribadi2 yang ... (sambil beliau memasukkan tangan ke saku .. maksudnya banyak koruptor di Pertamina, rdp). Beliau mengerti tetapi proses hukum merupakan prioritas dalam menangani kasus2 korupsi/penyelewengan seperti ini.

(note: hampir selalu Pak SBY menyatakan segala sesuatu penyeleseian kasus pelangaran harus dengan proses hukum/peradilan, dalam dialog terbukanya beliau juga menyatakan tidak senang dengan laporan yg katanya si anu.)

- Cepu.
Saya memberitahukan bahwa potensi Cepu sangat besar. Lapangan disana mampu memproduksi 200 rb bph. Prosesnya sudah berlarut-larut sehingga produksi bisa tertunda lama. Beliau menanggapi --> Masalah cepu yang G to G (Government to
Government) sudah selesei, sekarang tinggal masalah B to B (Bussines to Bussiness) . Beliau menyatakan juga bahwa kita saat ini Indonesia memerlukan income dari minyak tersebut. Sehingga masalah B to B harus diseleseikan secepatnya. (jadi bener dugaan saya bahwa dahulu diawali dialogue G to G, wich is beyond my knowledge). Beliau juga menginginkan Jeruk Field (note: wah SBY tahu juga Jeruk discovery) serta beberapa lapangan baru untuk segera onstream. Wah ini tantangan ... pak SBY sangat ingin produksi migas Indonesia kembali meningkat.

- Investasi
Saya bertanya bagaimana dengan investasi, masih perlukah dana dari luar ? Kan Indonesia banyak orang kaya ? Beliau menangggapi soal dananya orang Indonesia yg sempat parkir di luar negeri. Beliau menyatakan ini masalah yg cukup kompleks dan menyatakan sudah memiliki policy utk menarik kembali salah satunya mungkin dengan memutihkan pajaknya. Sehingga dana-dana itu bisa kembali utk diinvestasikan di Indonesia.

Note : Dalam hal pelanggaran hukum, beliau lagi-lagi menekankan harus melalui proses ini. Namun kita tidak boleh mengungkit-ungkit masa lalu. Kesalahan masa lalu memang ada, namun kelebihannya juga ada. Kita harus mulai dari sekarang ke depan. Beliau menyatakan lebih menatap kedepan ketimbang menyeleseikan masalah2 masa lampau.

Kesan-kesan lain tentang makan malam dengan beliau :
- Rileks
- Santai
- Sederhana
- Tidak banyak bertanya, namun menjawab serta menanggapi pertanyaan
dan pernyataan dengan serius.

Sekian dulu deh, .... dah setengah dua malem nih ....
besok aku terusin dengan :
- Tsunami Aceh
- IPTN
- Demokrasi yg kebablasan
- Guyon dan lelucon SBY


RDP

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home